• SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.[...]

Kamis, 21 Februari 2013

Pidato Bung Karno

Posted by Dimas Hartono on 22.08


Teks Lengkap Pidato Bung Karno pada Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

 

 

PIDATO BUNG KARNO
PADA HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA
TANGGAL 17 AGUSTUS 1945

SAUDARA-SAUDARA SEKALIAN!
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.
Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesiadari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah dating saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:




PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKN KEMERDEKAAN INDONESIA.
HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN, DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO SESINGKAT-SINGKATNYA.

JAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
SUKARNO – HATTA


Demikianlah saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia – merdeka kekal dan abadi. Insyaallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!

Sumber: buku Kapita Selekta, Seri Pertama, Buku I, yang diterbitkan CV Bintang, 1990, berikut ini saya kutipkan teks Pidato Bung Karno pada Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Buku ini dimasyarakatkan oleh Lembaga Sosial Pemasyarakatan Produk Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia; Badan Pelaksana Proyek Pelayanan Sosial Yayasan Kesejahteraan Rakyat Padepokan Sawunggaling

Rabu, 20 Februari 2013

Posted by Dimas Hartono on 13.20


Membaca Memindai Buku Berindeks

Tujuan Pembelajaran:
Siswa diharapkan mampu menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks buku melalui kegiatan membaca memindai.
Membaca memindai atau scanning adalah membaca untuk menemukan informasi secara cepat dan tepat. Membaca memindai sering dimanfaatkan antara lain untuk:
1.  mencari kata dalam kamus,
2.  mencari entri pada indeks,
3.  mencari nomor telepon,
4.  melihat angka statistik,
5.  melihat daftar pelajaran, dan
6.  melihat jadwal dan sebagainya
Kamu akan memindai suatu indeks dalam sebuah buku. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting. Halaman indeks terletak pada bagian belakang atau akhir sebuah buku. Indeks tersusun menurut abjad. Setiap indeks dilengkapi dengan nomor halaman buku yang terletak di belakang istilah itu.
Ada beberapa kiat dalam membaca memindai antara lain sebai berikut.
1.  Gerakan mata dari atas ke bawah dengan cepat.
2.  Apabila istilah yang akan dicari diawali dengan huruf M, kita harus mencari di indeks yang dimulai huruf M pula.
3.  Bila informasi telah ditemukan, fokuskan perhatian dan mata pada    bagian tersebut. 

Membaca Memindai

Posted by Dimas Hartono on 13.18


Membaca Memindai Buku Berindeks

Tujuan Pembelajaran:
Siswa diharapkan mampu menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat dari indeks buku melalui kegiatan membaca memindai.
Membaca memindai atau scanning adalah membaca untuk menemukan informasi secara cepat dan tepat. Membaca memindai sering dimanfaatkan antara lain untuk:
1.  mencari kata dalam kamus,
2.  mencari entri pada indeks,
3.  mencari nomor telepon,
4.  melihat angka statistik,
5.  melihat daftar pelajaran, dan
6.  melihat jadwal dan sebagainya
Kamu akan memindai suatu indeks dalam sebuah buku. Indeks adalah daftar kata atau istilah penting. Halaman indeks terletak pada bagian belakang atau akhir sebuah buku. Indeks tersusun menurut abjad. Setiap indeks dilengkapi dengan nomor halaman buku yang terletak di belakang istilah itu.
Ada beberapa kiat dalam membaca memindai antara lain sebai berikut.
1.  Gerakan mata dari atas ke bawah dengan cepat.
2.  Apabila istilah yang akan dicari diawali dengan huruf M, kita harus mencari di indeks yang dimulai huruf M pula.
3.  Bila informasi telah ditemukan, fokuskan perhatian dan mata pada    bagian tersebut. 

Sabtu, 16 Februari 2013

Panduan Dasar Menulis Esai

Posted by Dimas Hartono on 19.29

Panduan Dasar Menulis Esai

Apakah Esai itu?

      Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.
      Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu); dan demikian juga mengenai gaya dan metode esai ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.
      Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).
      Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangkan.

Sejarah Esai
      Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
      Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup" (dari "To The Reader").
      Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.
      Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.
Ciri-ciri esai, yaitu sebagai berikut.
1.   Hal utama dalam esai adalah gambaran kepribadian dari pengarang suatu karya sastra yang menurut penulis esai simpatik dan menarik.
2.   Esai adalah tulisan yang bersifat pribadi.
3.   Esai itu mempersoalkan masalah sejauh pengarang dapat merangsang hati penulis esai.

      Dalam menulis esai, ada langkah-langkah tertentu yang perlu diperhatikan. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat menulis sebuah esai dengan sistematis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. membaca naskah karya sastra;
2. memahami dan menganalisis struktur karya sastra yang dibaca;
3. menginterpretasikan makna atau pesan karya sastra;
4. mengemukakan pendapat/gagasan pribadi terhadap karya sastra;
5. mengevaluasi karya sastra.
      Adapun tugas utama Anda saat menulis esai ialah menguraikan hal-hal berupa fakta yang dipadukan dengan gagasan atau ide serta pandangan penulisnya. Dengan demikian, agar memudahkan pekerjaan Anda saat membuat esai, Anda perlu membuat terlebih dahulu daftar-dafar fakta yang berkaitan dengan permasalahan dalam esai Anda.
Tipe Esai
Esai Deskriptif    :     esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.
Esai ekspositori:      esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya.
Esai naratif  :   menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.
Esai dokumentatif   :    memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.
      Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.
Struktur Sebuah Esai
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1.  Paragraf pertama
     Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2.  Paragraf kedua sampai kelima
     Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3.  Paragraf kelima (terakhir)
     Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis  untuk meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai
o    Mulailah dengan poin-poin penting
o    kemudian buatlah beberapa sub topik
o    Kembangkan sub topik yang telah anda buat

Memilih Topik

      Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.
      Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
      Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
·         Tentukan Tujuan
     Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
·         Tuliskan Minat Anda
     Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.
·         Evaluasi Potensial Topik
     Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.
     Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

Membuat Outline
      Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
1.      Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2.      Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
3.      Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
o      Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
o      Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
o      Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
4.      Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
Menuliskan Tesis
      Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
·         Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
·         Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Menuliskan Tubuh Esai
      Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
1.      Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
2.      Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
3.      Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
4.      Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan. 
Menulis Paragraf Pertama
1.      Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
o      Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
o      Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
o      Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
2.      Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
3.      Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.
Menuliskan Kesimpulan
      Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.
Memberikah Sentuhan Akhir
1.      Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
2.      Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
3.      Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
4.      Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
5.      Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya
6.      Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

      Sudah dapatkah Anda menulis esai? dalam esai dibentangkan, diuraikan, dan dipantulkan pendapat dan perasaan tentang suatu hal dalam bidang kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, politik, filsafat, dan sebagainya. Hal-hal itulah yang perlu dikemukakan dalam esai.
      Menulis esai merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap karya sastra. Dengan menulis esai, Anda telah memberikan tanggapan terhadap suatu permasalahan. Dalam pelajaran ini, Anda akan berlatih menyatakan penilaian terhadap karya sastra yang dibahas dalam bentuk esai secara tertulis.
Ciri-ciri esai, yaitu sebagai berikut.
1.   Hal utama dalam esai adalah gambaran kepribadian dari pengarang suatu karya sastra yang menurut penulis esai simpatik dan menarik.
2.   Esai adalah tulisan yang bersifat pribadi.
3.   Esai itu mempersoalkan masalah sejauh pengarang dapat merangsang hati penulis esai.
      Dalam menulis esai, ada langkah-langkah tertentu yang perlu diperhatikan. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat menulis sebuah esai dengan sistematis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. membaca naskah karya sastra;
2. memahami dan menganalisis struktur karya sastra yang dibaca;
3. menginterpretasikan makna atau pesan karya sastra;
4. mengemukakan pendapat/gagasan pribadi terhadap karya sastra;
5. mengevaluasi karya sastra.
      Adapun tugas utama Anda saat menulis esai ialah menguraikan hal-hal berupa fakta yang dipadukan dengan gagasan atau ide serta pandangan penulisnya. Dengan demikian, agar memudahkan pekerjaan Anda saat membuat esai, Anda perlu membuat terlebih dahulu daftar-dafar fakta yang berkaitan dengan permasalahan dalam esai Anda.


Pedoman penulisan huruf kapital

Posted by Dimas Hartono on 19.23


Pedoman penulisan huruf kapital

 



Berikut adalah pedoman penulisan tanda baca sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

1.      Huruf kapital atau huruf besar sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
·                Dia mengantuk
·                Kita harus bekerja keras
·                Apa maksudnya?
·                Selamat pagi.

2.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamapetikan langsung.
·                Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
·                Bapak menasihati, "Berhati-hatilah, Nak!"
3.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama  Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.;
·                Allah
·                Yang Maha Pengasih
·                ..dan Kami turunkan kepadamu..
4       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
·                Haji Agus Salim
·                Presiden Soekarno
5.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
·                Ia Gubernur DKI Jakarta
·                Bapak Menteri Hari Sabarno
         Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
·                "Siapakah gubernur yang baru saja dilantik itu?"
·                Brigadir Jendral Sugiarto baru dilantik menjadi mayor jendral.
6.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
·                Ricky Setiawan
·                Vieta Fitria Diani
·                Muhammad Alif Atma Ain Azza
7.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
·                suku Sasak
·                bangsa Indonesia
         Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
·                mengindonesiakan kata asing
·                keinggris-inggrisan.
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai untuk kata 'bangsa', 'suku', dan 'bahasa' yang mengawali sebuah  nama.
8.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
·                Bandung Lautan Api
·                Proklamasi Kemerdekaan
·                hari Minggu
·                Iedul Fitri.

         Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
·                memproklamasikan kemerdekaan
9.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama letak geografi
·                Asia Tenggara
·                Jazirah Arab
·                Selat Sunda
·                Kota Bogor.
         Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
·                Berlayar ke teluk.
·                Pada hari minggu ku turut ayah ke kota.
10.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.
·                Departemen Pendidikan Nasional
·                Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
·                Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
         Tetapi perhatikan juga penulisan berikut!
·                Menurut undang-undang dasar kita
·                Menjadi sebuah republik
11.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
·                Dari Ave Maria ke Jalan Lain Menuju Roma
·                Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Umum
12.    Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
·                Dr. = Doktor
·                dr. = Dokter
·                Sdr. = Saudara
·                S.Sos. = Sarjana Sosial
13.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
·                Kapan Bapak berangkat?
·                Surat Saudara sudah saya terima.
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
·                Kita harus menghormati bapakdan ibu kita.
·                Semua kakak dan adiksaya sudah berkeluarga.
14.    Huruf kapital dipakai untuk menyebutkan judul karya ilmiah (bukan judul buku).
·                PENELITIAN BAWANG GORENG
Catatan:     Jika judul karya ilmiah itu memiliki kata konjungsi (kata penghubung), maka huruf kapital hanya diberikan di huruf pertama setiap kata, sementara huruf pertama kata konjungsi tetap menggunakan huruf kecil.
·                Penelitian Tentang Gempa Aceh dan Yogyakarta.
15.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
   Misalnya:
         Sudahkah Anda tahu?
         Surat Anda telah kami terima.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site