
Menjaga Cinta Allah

Ungkapan Love is blind, bukanlah ungkapan yang tak bermakna. Dalam keseharian sangat mudah bagi kita menemukan pemuda dan pemudi yang sedang mengalami cinta kehilangan orientasi berpikir mereka secara logis, semua diakibatkan karena perasaan yang tidak menentu sedang berputar-putar dalam hati mereka. Cemas dan gelisah adalah perasaan sering kali mengganggu kehidupan remaja yang sedang dimabuk asmara. Hal ini mengakibatkan gangguan secara psikologis remaja kita hari ini. Pemuda-pemudi yang sedang diombang-ambing perasaannya oleh cinta cenderung sulit memahami perasaan yang sedang mereka alami. Sehingga cinta justru menjadi masalah tersendiri dalam kehidupan remaja kita hari ini.

”Barang siapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan mencegah karena Allah, maka ia sudah menyempurnakan iman.” (Dishahihkan oleh al-Albani).

Maka baik juga jika cepat mengenali perubahan suasana di hati kita, dan dengan sigap menghadirkan kesadaran untuk menimbang-nimbang apakah saat ini cinta kita masih berada dalam ridha Allah, sehingga kita senantiasa awas dan waspada kalau saja cinta di dada kita mulai bergeser dan berubah makna, hingga lalai dari mencintai karena Allah.
Agar cinta senantiasa terjaga dalam ridha Allah, kita perlu melatih kepekaan hati kita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam hati kita, misal :
- Apakah cinta kita masih memiliki kemampuan untuk menggerakkan sikap negatif menjadi positif dalam menghadapi persoalan hidup bersama pasangan kita?
- Apakah cinta kita kepada pasangan kita masih cukup mampu memotivasi peningkatan kualitas ibadah dan penghambaan kita kepada Allah?
- Apakah cinta kita masih mampu menjaga kita agar senantiasa setia berbuat yang terbaik dalamamar ma’ruf nahi munkar?
0 komentar:
Posting Komentar